Media Massa

Perkembangan media sosial membuat banyak orang bertanya: masihkah media massa relevan? Platform seperti Instagram, TikTok, dan X (dulu Twitter) mengubah cara kita mengakses informasi. Namun, media tradisional tetap hadir dengan kekuatan utama: akurasi, verifikasi, dan etika jurnalistik.

Artikel ini akan mengulas bagaimana media konvensional tetap relevan di tengah derasnya arus digital. Kita juga akan membahas perannya dalam menjaga kepercayaan publik dan demokrasi.

Bertransformasi, Bukan Tergeser

Media Massa
Sumber : Freepik

Seiring waktu, media cetak, radio, dan televisi mengalami perubahan besar. Banyak perusahaan media kini aktif di platform digital. Kompas, CNN Indonesia, dan Tempo, misalnya, mengelola situs berita, kanal YouTube, hingga akun media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Laporan Reuters Institute Digital News Report 2023 menyebutkan bahwa lebih dari 56% pengguna global memperoleh berita melalui media sosial setiap minggunya. Meski begitu, jutaan orang tetap mengandalkannya sebagai sumber informasi utama, terutama saat krisis atau bencana terjadi.

Dengan kata lain, alih-alih tergeser, media konvensional justru menyesuaikan diri dan memperluas perannya di dunia digital.

Perbedaan Fungsi Media Sosial dan Media Massa

Media Massa
Sumber : Freepik

Media sosial menyebarkan informasi dengan sangat cepat. Satu cuitan bisa viral dalam hitungan menit. Namun, kecepatan ini sering kali mengorbankan akurasi.

Sebaliknya, media massa memverifikasi setiap informasi sebelum menyajikannya kepada publik. Proses redaksi yang ketat dan kode etik jurnalistik mendorong keakuratan dan tanggung jawab. Saat publik meragukan informasi yang viral, mereka biasanya merujuk pada sumber berita resmi untuk memastikan kebenarannya.

Kedua jenis media ini sebenarnya saling melengkapi. Melalui penyebaran berita yang cepat, dan kepastian dari berita tersebut.

Mengapa Media Massa Masih Dibutuhkan di Era Digital?

Media Massa
Sumber : Freepik

Berikut alasan mengapa media massa tetap dibutuhkan di era digital:

  1. Menyediakan Informasi yang Terverifikasi
    Tim redaksi memeriksa dan membandingkan fakta sebelum merilis berita, sehingga publik menerima informasi yang kredibel.
  2. Menjaga Etika dan Profesionalisme
    Tetap Mengikuti kode etik jurnalistik yang mendorong akuntabilitas dan tanggung jawab publik.
  3. Menguatkan Demokrasi
    Liputan mendalam dan investigasi dari media kredibel membantu mengawasi jalannya pemerintahan dan institusi publik.
  4. Meningkatkan Literasi Informasi
    Mendidik masyarakat agar lebih kritis terhadap informasi, khususnya yang tersebar di internet.

Contohnya, saat pandemi COVID-19, publik lebih mempercayai laporan dari media berita resmi daripada konten viral yang belum jelas asalnya. Hal ini menegaskan peran penting media massa dalam situasi krisis.

Kesimpulan: Kolaborasi adalah Kunci

Media sosial dan media massa tidak perlu bersaing. Keduanya bisa berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat. Media sosial dapat menjadi saluran distribusi, sedangkan media massa menjaga keakuratan dan integritas konten.

Jika Anda ingin membangun strategi komunikasi yang kuat, menggabungkan kedua pendekatan ini akan menghasilkan dampak maksimal. Untuk solusi media yang terpercaya, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan BissMedia—mitra profesional dalam bidang media dan publikasi digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *